Senin, 20 November 2017

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT



PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
A. Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentrisme
Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Bahasa arab menyebutnya “sukhudzon”. Orang secara serta merta tanpa timbang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Disisi lain bahasa arab “khusnudzon” yaitu anggapan baik terhadap sesuatu.
Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi
a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
b. Perluasan kesempatan belajar
c. Sikap terbuka dan sikap lapang
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Diskriminasi dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
b. Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
c. Diskriminasi di tempat kerja berarti mencegah seseorang memenuhi aspirasi profesional dan pribadinya tanpa mengindahkan prestasi yang dimilikinya.
d. Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.
Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
Akibatnya etnosentrisme penampilan yang etnosentrik, dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Etnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar ideologi Chauvinisme pernah dianut oleh orang Jerman pada zaman Nazi Hitler. Mereka merasa dirinya superior, lebih unggul dari bangsa lain, dan memandang bangsa lain sebagai inferior, lebih rendah, nista dsb.
B. Pertentangan Sosial atau Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu :
1. Terdapat dua atau lebih unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
2. Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap.
3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
• Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik
• Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah
• Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting
• Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama
• Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
• Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak
C. Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Aspek-aspek dari kemasyarakatan :
1.Suku bangsa dan kebudayaannya.
2.Agama
3.Bahasa
4. Nasional Indonesia.
Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
a. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
b. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
c. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
d. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.
e. Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:
f. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
g. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
h. Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten.
E. Integrasi Nasional
Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
a. Integrasi tidak sama dengan pembauran atau asimilasi.
b. Integrasi diartikan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
c. Pembauran dapat berarti asimilasi dan amalganasi.
d. Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
e. Melalui difusi (penyebaran), dimana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional tertentu.

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
1.      Pengertian Masyarakat
Mayarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit, dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit masyarakat adalah sekumpulan individu yang menetap disuatu tempat dan dapat berorganisasi.
2.      Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
Syarat-syarat menjadi masyarakat adalah sebagi berikut :
            -   Mematuhi aturan yang dibuat oleh Negara.
            -   Mematuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat.
            -   Melindungi negara ditempat masyarakat tersebut bermukim.
            -   Menciptakan lingkungan yang tentram dan damai.
3.      Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
4.      Ciri-Ciri Masyarakat Kota
Ada beberapa ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
-    Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
-    Orang kota pada umumnya dapat mengurus diri tanpa harus bergantung pada orang lain.
-    Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan.
5.      Perbedaan Antara Desa dan Kota
Perbedaan antara desa dan kota terdiri dari :
            -  Jumlah dan kepadatan penduduk.
            -  Lingkungan hidup.
            -  Mata Pencaharian.
            -  Corak kehidupan sosial.
            -  Stratifikasi sosial.
            -  Mobilitas sosial
            -  Pola interaksi sosial.
            -  Solidaritas sosial.

6.      Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan
Aspek positif masyarakat perkotaan antara lain :
            -  Perubahan tata nilai dan sikap.
            -  Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
            -  Tingkat kehidupan yang lebih baik.
Aspek negatif masyarakat perkotaan antara lain :
  -   Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota.
  -   Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus  dikerjakan    dengan cepat dan tepat, agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
  -  Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak,  maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
    - Dalam rangka pemekaran kota, harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para
      pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat
      bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.
7.      Lima Unsur Lingkungan Perkotaan
            1)  Unsur wisma merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
                  berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan
                  sosial dalam keluarga. Unsur wisma ini, dapat mengembangkan daerah perumahan
      penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk dan memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman
                  dan menyenangkan.
      2)  Unsur karya merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota.
            3)  Unsur marga merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan
                  hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan
                  antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
            4)   Unsur suka merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan
                   penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
            5)   Unsur penyempurna merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum
                   secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan
                   kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Pengertian urbanisasi mengandung banyak makna bergantung dari sudut mana kita mengkajinya, diantaranya:
  • Urbanisasi diartikan sebagai proses pembengkakan kota yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang sangat cepat. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan alami penduduk kota dan adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota. Dari pengertian ini sering diartikan bahwa urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
  • Urbanisasi diartikan juga sebagai proses bertambahnya jumlah kota pada suatu wilayah atau negara yang disebabkan oleh perkembangan sosial, ekonomi dan teknologi.
  • Urbanisasi diartikan sebagai proses berubahnya suasana kehidupan pedesaan menjadi suasana perkotaan.
  • Urbanisasi bisa pula diartikan sebagai pemekaran wilayah perkotaan.
Faktor penyebab urbanisasi
a. Faktor penarik (pull factors) – Kota memiliki daya tarik tersendiri bagi desa untuk berurbanisasi, diantaranya:
1)    Mudah untuk mendapatkan pekerjaan (lapangan pekerjaan banyak)
2)    Tingkat upah yang lebih tinggi
3)    Kelengkapan fasilitas baik sekolah, hiburan dan kesehatan
4)    Kebebasan pribadi lebih terjamin
5)    Pengaruh adat agak longgar
6)    Anggapan yang bersifat budaya.
b.   Faktor pendorong (push factors)
1)    Lahan garapan semakin sempit
2)    Lapangan kerja makin terbatas akibat iptek (modernisasi)
3)    Pendapatan lebih kecil
4)    Kurangnya fasilitas baik sosial, pendidikan, olah raga, rekreasi, dsb
5)    Meningkatnya pengangguran
6)    Tekanan adat istiadat
7)    Alasan memasarkan produk.

Rabu, 08 November 2017

MASALAH PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT



Ø  PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
A. Pelapisan Sosial
Pengertian Pelapisan Sosial                                                                    
     Pelapisan masyarakat (social stratification) merupakan sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya. Pelapisan sosial dapat berarti pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah.      Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.                                                             Lapisan Masyarakat terbagi menjadi 3, yaitu:
a) Masyarakat terdiri dari kelas atas dan kelas bawah
b) Masyarakat terdiri dari tiga kelas yaitu kelas atas, menengah dan bawah
c) Sementara itu ada pula kita dengar: kelas atas, kelas menengah, kelas menengah bawah, dan kelas bawah.
Terjadinya Pelapisan Sosial                                                                                
     1. Terjadi secara otomatis/dengan sendirinya
Dapat terjadi karena faktor yang sudah ada sejak seseorang lahir, atau proses ini bisa terjadi karena pertumbuhan masyarakat. Sesorang yang menempati lapisan tertentu bukan atas kesengajaan yang dibuat oleh masyarakat atau dirinya sendir akan tetapi terjadi secara otomatis, seperti misalnya keturunan.
2. Terjadi secara sengaja
Dapat terjadi dengan sengaja dengan maksud untuk tujuan atau kepentingan bersama. Sistem ini ditentukan dengan adanya wewenang dan juga kekuasaan yang diberikan oleh seseorang atau organisasi. Misalnya seperti diberikan oleh partai politik, perusahaan tempat bekerja, pemerintahan dan lain-lain.
B. Kesamaan Derajat
Pengertian Kesamaan Derajat                                                                    
   Kesamaan derajat adalah antonim dari pelapisan sosial atau stratifikasi, yang artinya tidak melihat seseorang dari kelas atau kelompok. Beberapa hak dan kewajiban penting ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) sebagai hak dan kewajiban asasi. Untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban ini dengan bebas dari rasa takut perlu adanya jaminan, dan yang mampu yang memberi jaminan ini adalah pemerintah yang kuat dan berwibawa. Didalam susunan negara modern hak dan kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh undang-undang dan menjadi hukum positif.

Empat Pokok Hak Asasi yang tercantum dalam UUD '45
Hukum dibuat dimaksudkan untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara umum tanpa adanya perbedaan. Jika dilihat, ada empat pasal yang memuat ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi, yakni pasal 27, 28, 29, dan 31.
Empat pokok hak-hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum di UUD 1945 adalah sebagai berikut :
  • Pokok Pertama, mengenai kesamaan kedudukan dan kewajiban warga negara di dalam hukum dan di muka pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa “Segala Warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan Pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.” Di dalam perumusan ini dinyatakan adanya suatu kewajiban dasar di samping hak asasi yang dimiliki oleh warga negara, yaitu kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Dengan demikian perumusan ini secara prinsipil telah membuka suatu sistem yang berlainan sekali daripada sistem perumusan “Human Rights” itu secara Barat, hanya menyebutkan hak tanpa ada kewajiban di sampingnya. Kemudian yang ditetapkan dalam pasal 27 ayat 2, ialah hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 
  • Pokok Kedua, ditetapkan dalam pasal 28 ditetapkan, bahwa “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh Undang-Undang”. 
  • Pokok Ketiga, dalam pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara, yang berbunyi sebagai berikut : “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. 
  • Pokok Keempat, adalah pasal 31 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran yang berbunyi : (1) “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran” dan (2) “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang”.
C. Elite dan Massa
Penjelasan Elite dan Massa                                                                    
      Pengertian Elite                                                                                        
             Dalam pengertian yang umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan. Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan: “posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.        
  Pengertian Massa                                                                                                             Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.
Fungsi Elite                                                                                         
                Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen maupun homogen selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan golongan minoritas ini didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap peranan yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta andilnya dalam meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan dating. Golongan minoritas yang berada pada posisi atas yang secara fungsional dapat berkuasa adan menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite. Elite adalah suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas dengan cara yang bernilai sosial.                                                               
    Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :
  1. Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
  2. Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.
  3. Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
  4. Ciri-Ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.
Ciri-ciri Massa                                                                                             
    Terhadap beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
  1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang pembunuhan misalnya melalui pers.
  2. Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
  3. Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota­anggotanya.

KOMPUTASI MODERN Tugas ke-3

  Komputasi Modern   Pengertian Komputasi Modern Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyim...